Kamis, 02 Mei 2013
SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran
darah. Darah terdiri dari bagian yang cair dan bagian yang padat. Alat
peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yakni arteri,
vena, da kapiler.
A. Darah
1.Fungsi Darah
Darah berfungsi antara lain sebagai:
- Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel tubuh.
- Mengangkut osigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
- Mengangkut sisa-sisa metabolisme misalnya karbondioksida, dari seluruh sel tubuh ke organ-organ ekskresi, misalnya paru-paru
- Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran
- zMemelihara keseimbangan cairan tubuh
- Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain, yang dijalankan oleh sel-sel darah putih atau leukosit
- Memelihara suhu tubuh (suhu tubuh manusia dipertahankan pada kondisi normal, yaitu sekitar 37 oC.
2.Komponen darah
a. Plasma darah
Plasma darah terutama atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut yang
terdiri atas 7% protein, 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak. Fungsi plasma
darah, antara lain
- Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
- Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai ion hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.
- Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
- Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel
b. Sel-sel darah
Gambar 1.1 Sel darah manusia
Gambar
1. Sel darah merah
Ciri-ciri
eritrosit adalah berbentuk seperti cakram bikonkaf, berdiameter 7-8µm, tebalnya
1-2 µm, bersifat elastis serta tidak memilki inti ( pada eritrosit tua). Fungsi:
Mengangkut oksigen dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh tubuh.
2. Sel darah
putih (Leukosit)
Gambar 2. Limfosit
Ciri leukosit
yaitu ukuran leukosit lebih besar dari
eritrosit tetapi jumlahnya di dalam tubuh jauh lebih sedikit yaitu sekitar 5-10
ribu µl, tidak berwarna dan berinti.
Berdasarkan ada atau
tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dikelompokkan menjadi:
a) Granulosit (leukosit
bergranula)
(1) Neutrofil,
plasmanya bersifat netral, inti selnya seringkali berjumlah banyak dengan
bentuk bermacam-macam, bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan
jaringan mati.
(2) Eosinofil,
plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila ditetesi
eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena
infeksi.
(3) Basofil, plasmanya
bersifat basa sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya
bertambah banyak jika terjadi infeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin,
yaitu zat kimia anti penggumpalan.
b) Agranulosit (leukosit tidak
bergranula)
(1)
Limfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukuran ada yang besar dan ada
yang kecil, berfungsi untuk membentuk antibodi.
(2)
Monosit, dapat bergerak seperti Amoeba, mempunyai inti yang bulat atau
bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.
(3) Kepng-keping darah
(Trombosit)
Ciri keping darah berbentuk tidak teratur dan tidak berinti, berukuran lebih kecil dari sel darah merah. Berfungsi dalam pembekuan darah.
Ciri keping darah berbentuk tidak teratur dan tidak berinti, berukuran lebih kecil dari sel darah merah. Berfungsi dalam pembekuan darah.
Proses pembekuan
darah
Jika suatu jaringan
tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan
pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin).
Enzim ini akan
mengubah protrombin menjadi trobin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K.
Protrombin merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan
mudah dapat pecah menjadi senyawasenyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah
trombin. Selanjutnya, trombin mengubah fibrinogen (larut dalam plasma darah)
menjadi fibrin (tidak larut dalam plasma darah) yang berbentuk benang-benang
halus. Benang-benang halus ini menjerat sel-sel darah merah dan membentuk
gumpalan sehingga darah membeku. Jika luka seseorang hanya di permukan otot, biasanya darah
cepat
membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih
lama
agar darah membeku.
3. Golongan Darah
Seorang
yang mengalami kekurangan darah dapat diber tambahan darah dari orang lain. Hal
yang disebut trasnsfusi darah. Orang yang menerima darah disebut resipien.
Sedangkan pemberi darah disebut donor. Ada beberapa
macam penggolongan darah yaitu system ABO, system Rh, atau system MN.
Berdasarkan system ABO, darah manusia dikelompokkan manjadi empat macam
golongan darah. Penggolongan ini berdasarkan senyawa Aglutinogen dan Aglutinin
dalam darah. Aglutinogen merupakan
senyawa protein darah yang terdapat pada sel-sel darah merah dan berfungsi sebagai
antigen. Ada 2 macam aglutinogen, yaitu
aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin adalah suatu protein yang terdapat
dalam plasma darah. Berfungsi antibody.
Dalam system
ABO, berdasarkan senyawa aglutinogen da aglutini dalam darah, darah dapat dikelompokkan menjadi:
- Golongan darah A, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan agluitinin β (anti B)
- Golongan darah B, yaitu darah yang memiliki aglutinogen B dan agluitinin α (anti A)
- Golongan darah AB, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan B, tetapi tidak mempunyai aglutinin α dan β.
- Golongan darah O, yaitu darah yang tidak memiliki aglutinogen A dan B, tetapi memiliki aglutinin α dan β.
Golongan darah
adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis
penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus
(faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain
antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari
golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis
yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah
manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya, sebagai berikut:
·
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah
dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif
hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau
O-negatif.
·
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada
permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam
serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat
menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
·
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah
dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A
maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah
dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah
kecuali pada sesama AB-positif.
·
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa
antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang
dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan
golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,
meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih
dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan
darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah
jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Pewarisan
Tabel 1: Tabel
pewarisan golongan darah kepada anak
Ibu/Ayah
|
O
|
A
|
B
|
AB
|
O
|
O
|
O,
A
|
O,
B
|
A,
B
|
A
|
O,
A
|
O,
A
|
O,
A, B, AB
|
A,
B, AB
|
B
|
O,
B
|
O,
A, B, AB
|
O,
B
|
A,
B, AB
|
AB
|
A,
B
|
A,
B, AB
|
A,
B, AB
|
A,
B, AB
|
Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan
memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis
Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl
Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah
merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada
permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis
penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah
O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A
lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan
darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan.
Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi
antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama
terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh
dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.
Kecocokan golongan darah
Tabel 2: kecocokan RBC
Gol.darah
resipien
|
Donor
harus
|
|||
Golongan
darah manapun
|
||||
AB+
|
O+
|
A+
|
B+
|
AB+
|
AB-
|
O-
|
A-
|
B-
|
AB-
|
A+
|
O-
|
O+
|
A-
|
A+
|
A-
|
O-
|
A-
|
X
|
X
|
B+
|
O-
|
O+
|
B-
|
B+
|
B-
|
O-
|
B-
|
X
|
X
|
O+
|
O-
|
O+
|
X
|
X
|
O-
|
O-
|
X
|
X
|
X
|
Tabel 3: Tabel
kecocokan plasma
Resipien
|
Donor
harus
|
AB
|
AB
manapun
|
A
|
A atau AB manapun
|
B
|
B
atau AB manapun
|
O
|
O,
A, B atau AB manapu
|
B.
Alat-Alat Peredaran Darah
1.
Jantung
Jantung bentuk
seperti kerucut tumpul, ukuran sebesar kepalan tinju tangan, panjang sekitar 12
cm, lebar 9 cm.
Jantung berfungsi untuk memompa darah agar dapat beredar. Dindng jantung memiliki
tiga lapisan, yaitu:.
a. Perikardium/epikardium merupakan selaput paling
luar sebagai pembungkus jantung, g.
b. Miokardium merupakan lapisan
tengah/lapisan yang paling tebal dibentuk dari sel-sel otot jantung
c. Endokardium merupakan selaput pembatas
ruang jantung yang nengandung pembuluh darah, saraf dan cabang dari system
peredaran ke jantung.
Jantung
manusia terdiri dari empat ruangan yaitu bilik
kanan, bilik kiri, serambi kanan dan
serambi kiri.
Di antara
bilik kanan dan bilik kiri dipisahkan oleh
septum interventrikularis, antara
serambi kanan dan serambi kiri dipisahkan oleh septum interatrial, sedangan antara bilik dan serambi dipisahkan septum atrioventrikularis
Di antara
serambi dan bilik terdapat katup yaitu antara serambi kiri dan serambi kiri
terdapat katup yang disebut valvula
bikuspidalis, sedangkan katup antara bilik kanan dan serambi kanan disebut valvula trikuspidalis. Fungsi katup ini
adalah untuk menjaga agar darah yang masuk dari serambi ke bilik tidak lagi ke
serambi saat darah dipompa oleh bilik.
Denyut jantung
orang dewasa yang sehat dalam keadaan biasa rata-rata berkisar antara 60 sampai
80 denyutan per detik. Tekanan darah menunjukkan tekanan dalam arteri
utama. Tekanan dapat diukur dengan tensimeter
atau sfigmomanometer. Tekanan darah
pada saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung disebut diastolik. Sementara itu, sistolik adalah tekanan darah saat otot
jantung berkontraksi sehingga jantung mengemois dan darah dipompa keluar dari
jantung.
2.
Pembuluh Darah
Gambar 4. Pembuluh Darah
Pembuluh darah
dibedakan menjadi pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan
pembuluh rambut (kapiler)
a)
Arteri
Pembuluh nadi
atau arteri berfungsi mengalirkan
darah keluar dari jantung dengan ciri-ciri
letaknya tersembunyi di dalam, dindingnya tebal elastis, senyutnya terasa, dan
memiliki satu katub didekat jantung, jika pembuluh ini terpotong darah akan
keluar memancar.
Pembuluh nadi ada tiga jenis:
1.Aorta,
Pembuluh darah arteri yang keluar dari ventrikel kiri
2.Arteri, Percabangan dari aorta
3.Arteriol,
pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
b)
Vena
Pembuluh
balik(vena) berfungsi mengalirkan
darah menuju jantung, dengan ciri-ciri letaknya
di permukaan, dindingnya tipis dan tidak elastis, denyutnya tidak terasa, dan
memiliki katup di sepanjang tubuh, jika terpotong darah tidak memancar hanya
menetes saja.
Pembuluh vena
ada tiga jenis, yaitu
1.Vena kava, pembuluh vena yang mengalirkan darah dari seluruh
tubuh ke jantung melalui atrium kanan
2.Venula, vena
yang berhubungan dengan kapiler
3.Vena pulmonalis,
satu-satunya pembuluh vena yang mangalirkan darah yang kaya oksigen dari
paru-paru menuju atrium kiri.
c)
Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan
pembuluh darah yang sangat halus. Fungsinya adalah sebagai berikut:
1.
Alat penghubung antara pembuluh arteri
dan vena
2.
Tempat terjadinya pertukaran zat-zat
antara darah dan cairan jaringan
3.
Menyerap makanan yang terdapat di usus
4.
Menyaring darah yang terdapat di ginjal.
C. Mekanisme Peredaran Darah
Gambar 4: Peredaran darah manusia
Sistem peredaran
manusia disebut system peredaran ganda dan tertutup
a. Peredaran
ganda, artinya selama beredar darah melewati jantung sebanyak dua kali,
yaitu pada
1.
Peredaran Darah Kecil
Peredaran
darak kecil/pendek yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung ke paru-paru
kembali ke jantung.
Jantung(bilik kiri) --> paru-paru --> jantung (serambi kiri)
2.
Peredaran Darah Besar
Peredaran
darah besar/ panjang yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung ke seluruh
tubuh kembali ke jantung
Jantung (bilik kiri) --> seluruh tubuh --> jantung (serambi kanan)
b. Peredaran tertutup, artinya selama beredar darah selalu melewati
pembuluh
darah
0 komentar:
Posting Komentar